"Ini test pack siapa, ?" Suara Mama memecah gendang telingaku, segera bangun dan menatap wajah tegang Mama, kantukku terbang begitu saja.
"Katakan pada Mama apakah ini milikmu?"
Kalau saja ada orang lain di rumah ini selain aku dan Mama, kalau saja aku punya alasan yang akan sedikit lebih masuk akal.
"Katakan, Hana! Apakah kamu menjual diri di luar sana?"
Aku memijit kening, tuduhan dan kekecewaan jelas menjelma dalam suara Mama.
"Itu memang milikku, Ma. Tapi aku tak menjual diri." Aku menelan tangis, selama ini aku tak pernah menangis di depan Mama.
"Hana!"jeritnya terjejer beberapa langkah ke belakang. Ini semua salahku terlalu ceroboh, harusnya aku menyembunyikan testpack itu sebelum tidur lagi tadi subuh.
"Siapa? Siapa ayahnya? Kalau kau tak menjual diri pada banyak laki-laki pasti kau tahu anak siapa itu?